Gambir - Cilebut

Sabtu, 29 Maret 2008

Stasiun Gambir:
Jam empat lebih, KA Argo Lawu belum lagi masuk. Sambil menunggu Bang
Aderiza dan Kak Nunuk yang sudah memesan gw untuk datang menjemput, gw
mengambil gambar sudut-sudut stasiun.

Dengan tiga tiket Express Pakuan di saku, rencananya dari Gambir kami
akan langsung melanjutkan perjalanan ke Stasiun Bogor.

Jam 5 kurang 20, KA Argo Lawu yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga.
"Ini karena elo bilang bisa jemput, tadi pagi sebelum berangkat jadi
belanja lagi ini," kata Kak Nunu menunjukkan dua plastik besar, satu
berisi kue lapis Solo dari Toko Kue Mandarijn dan Bebek Goreng Pak
Slamet. Selain aneka makanan, mulai emping sampai bakpia, ada satu lagi
oleh-oleh khas Solo: satu t-shirt hitam bergambar kepulauan nusantara
dalam motif batik. Capek mengangkat dus dan koper jadi hilang!


Minggu, 30 Maret 2008

Sebelum jam satu siang, gw menuju Stasiun Cilebut. Ini untuk mengejar
jadwal KA Semi Express yang datang pukul 1:15. Sudah ramai orang di
peron, calon penumpang, tukang jualan, pengamen, peminta-minta, satu dua
copet mungkin ada juga.

Setengah khawatir gw mengeluarkan handphone berkamera ini. Sebagian
didorongkan oleh keinginan menangkap pemandangan ramai di kamera,
sebagian mencegah dengan alasan keamanan di antara kerumunan orang.

Comments

Popular Posts