Langgam Tiga Hati

Langgam Tiga Hati
13 Desember 2011
Grand Ballroom Ritz-Carlton Pacific Place Jakarta


Harper's Bazaar Indonesia kembali menggelar suguhan fashion dan musik yang kali ini mengangkat judul "Langgam Tiga Hati". Tema budaya Indonesia yang menitikberatkan pada upaya mendekatkan kembali tradisi musik keroncong kepada penikmat musik Indonesia sendiri dipadukan dengan ragam busana yang merupakan hasil olahan dari esensi tradisi batik dan kebaya.


Acara dibuka dengan gelaran persembahan gerak tari dan musik yang mengusung tema Nusa Tenggara Timur, sejalan dengan launching persembahan ke-26 dari Sariayu Martha Tilaar yakni Pesona Etnika Nusa Tenggara.


Terinspirasi dari danau tiga warna Kelimutu & serta corak warna tenun ikat dari desa Bena, kedua koleksi tatarias "Kelimutu" dan "Bena" ini menyajikan kontras yang bisa dipilih sesuai keinginan para konsumennya.

Runway berbentuk tanda + ditata secara minimalis. Sebagai centerpiece, kubah berdiameter sekitar 8 meter berjeruji metal dan berhias ribuan lampu-lampu kecil melingkupi posisi Erwin Gutawa Orchestra.

Setelah ucapan terimakasih kepada para sponsor dan pendukung acara yang dipandu oleh MC Becky Tumewu, nomor overture "Penari" yang diaransemen sangat apik oleh Gutawa membuka acara peragaan busana.

Selanjutnya anak-anak pemeran Musikal Laskar Pelangi: Christoffer Nelwan, Hilmi Fathurrahman, Ratnakanya Pinandita dan Sheila Aisha dengan lincah membawakan medley Kr. Pasar Gambir & Stambul Anak Jampang.

Setelah nomor instrumen "Semusim" dengan solo violin oleh Henry Lamiri, tampil segar dengan gaun merah muda Bunga Citra Lestari membawakan "Setia".

Selanjutnya "Zamrud Khatulistiwa" dibawakan orchestra dengan solo flute bercitarasa Tionghoa, memperkuat tema cheongsam dengan motif biru khas keramik porselen dinasti Ming. Masih melanjutkan tema Tionghoa namun dengan nuansa lebih kelam, "Kala Sang Surya Tenggelam" mengiringi ke rancangan yang selanjutnya.

Gubahan Gesang yang sudah terkenal ke mancanegara Kr. Bengawan Solo dibawakan oleh mantan vokalis Kerispatih Sammy Simorangkir. Kemudian kembali tampil ke panggung, Bunga Citra Lestari bersama penyanyi anak-anak mengalunkan nomor langgam "Di Bawah Sinar Bulan Purnama" yang mendayu-dayu.

Sundari Soekotjo, yang sudah identik dengan perkembangan musik kroncong di Indonesia, tampil dengan cengkok sempurna dalam menyanyikan "Kroncong Sriwana". Lagu ini mengantarkan rancangan Eddy Betty yang memasukkan ide Hollywood ke dalam bentuk kebaya.

Sammy Simorangkir kemudian hadir kembali untuk berduet dengan Sundari Soekotjo membawakan Kroncong Morisco. Kesan klasik semakin diperkuat oleh sebuah nomor dari Sarah Brightman Nella Fantasia dibawakan oleh Sundari Soekotjo dengan warnanya tersendiri.

Sejumlah nomor seperti medley Kroncong Pasar Gambir & Stambul Anak Jampang serta Langgam Di Bawah Sinar Bulan Purnama tampil dengan aransemen yang bentuknya bisa didengar di album Dekade Chrisye.

Tidak hanya memanjakan mata dan dan telinga, acara ini juga memberikan atmosfer yang utuh sesuai tema. Di area foyer, selain disuguhi hidangan khas Indonesia, para tamu juga bisa beramah tamah di sekitar tiga titik utama dari 3 sponsor utama acara ini.

Djarum Bakti Budaya mengangkat tema batik Kudus, BCA prioritas memilih tema betawi, sedangkan Sariayu Martha Tilaar menampilkan tema Nusa Tenggara, lengkap dengan para pengrajin tenun ikat Desa Bena.


Detail pendukung acara: http://harpersbazaar.co.id/bfc2011/

Comments

Popular Posts