Hari Kartini 2006: Perayaan Basi?

Secara kemarin saya mengisi acara hiburan untuk peringatan Hari Kartini di lingkungan tempat saya tinggal, saya bisa bilang: tidak sama sekali.

PKK RW 05 Kelurahan Pasar Minggu punya konsep yang kreatif dalam menyusun kegiatan-kegiatan untuk mengisi peringatan tahun ini. Jika dibandingkan acara tahun kemarin, acara tahun ini lebih bagus di beberapa sisi.

Salah satu kelebihan tahun ini adalah peserta dari kalangan yang lebih luas. Lomba tumpeng dan kebaya pada tahun lalau cuma bisa diikuti oleh ibu-ibu. Sedangkan tahun ini ada acara lomba gerak jalan untuk lansia, dengan dua kelompok yaitu kelas di atas 55 tahun dan kelas di atas 50 tahun, yang bisa diikuti oleh bapak-bapak atau ibu-ibu. Selain itu ada lomba balita sehat, sesuai dengan penilaian dari posyandu "Jeruk" di RW 05.

Kebetulan ada pasangan eyang kakung dan cucu yang sama-sama memenangkan perlombaan, yaitu Pak Darno yang menang lomba gerak jalan dan cucunya Yasmin yang menang penghargaan balita sehat. Yasmin yang imut-imut bukan hanya sehat, namun juga berbakat. Ia sempat menunjukkan kebolehannya menyanyi lagu Opick "Alhamdulillah".

Kelebihan lain adalah acara yang lebih bervariasi. Sabtu pagi itu juga dimeriahkan oleh bazaar, yang memperdagangkan aneka makanan dan pakaian. Sesuai tema peringatan yang dikaitkan dengan pemanfaatan lahan untuk budidaya tanaman obat, buah dan sayur, aneka makanan yang dijual adalah contoh makanan yang bisa dibuat dari sayuran yang tumbuh di pekarangan seperti jus kemangi dan puding daun katuk. Acara hiburan dari kita untuk kita juga banyak menyumbangkan kemeriahan, terutama dengan penmapilan para biduan manasuka yang menampilkan tembang-tembang daerah dan nostalgia, dengan iringan kibor dari saya sendiri.

Selain sisi peserta dan variasi acara, adanya tema yang inovatif mengikat keseluruhan komponen dari peringatan tersebut. Dalam sambutannya, ketua RW 05, Bapak Suhodo menyampaikan bahwa lingkungan kami, dengan rata-rata luas rumah 100 - 200 meter persegi harus bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Di sela-sela tanaman pelindung yang sudah banyak tumbuh menyediakan lingkungan yang teduh di sini, masih ada sedikit lahan yang bisa dimanfaatkan untuk tanaman yang bisa dikonsumsi oleh rumah tangga.

Untuk menambah pengetahuan mengenai hal tersebut, BPTP (balai Pengembangan Teknologi Pertanian) juga mengirimkan seorang stafnya untuk mendemokan cara membuat vertical garden, mulai dari membuat rak, menyiapkan media, menanam bibit, menyusun pot di rak sampai melindungi tanaman dari cuaca dan hama. Acara demo juga dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis bibit-bibit tanaman kepada masing-masing ketua RT di lingkungan RW 05.

Beginilah untungnya tinggal di komplek Pertanian. Berbagai keperluan untuk acara bisa memanfaatkan dari potensi dan koneksi yangt tersedia, seperti fasilitas tenda dan audio system dari Sekolah Tinggi Perikanan (STP), dagangan untuk bazaar dari produsen makanan beku, serta display dan demo dari BPTP.

Comments

Popular Posts