Crystal Jade Bakery Setiabudi One
Berhubung Siska masih sibuk belanja di Ambassador, setelah berhasil mendapatkan 2 karcis film MI3, gw memutuskan untuk menunggunya di Crystal Jade Bakery. Sebenarnya ada mission lain yang perlu diselesaikan di sini: mengisi perut. Setelah beberapa menit berputar-putar di depan rak untuk memilih-milih lawan tanding yang pas, akhirnya gw putuskan untuk menggarap tiga potong roti.
Total kerusakan 39 ribu.
Ternyata bukan manusia aja yang bisa narsis. Buktinya pesanan gw berupa roti dan ice blended coffee ini ikut-ikutan bergaya di depan kamera. Ifa, ini bukti pengkhianatan selanjutnya dari gw.
Korban I dan II: Roti isi Beef Bacon dan Roti isi Ragout Ayam
Bukan cuma enak dilihat, ternyata mereka juga enak dimakan. Jadi setelah mata gw puas menikmati merekka di sesi pemotretan, tiba gilirannya perut gw yang berpuas-puas. Korban pertama adalah roti isi daging (gw ternyata gak cukup peduli untuk mengingat nama resmi roti ini apa) yang habis dalam waktu 1:43 saja. Pake tangan aja bisa cepat, apalagi ini gw diperlengkapi dengan pisau dan garpu. Di pojo piring, korban kedua sudah meringkuk ketakutan tetapi keperkasaan pisau dan garpu gw tidak bisa dilawannya. Habis dalam waktu sedikit lebih lama, 1:54.
Korban III: Roti isi Kacang Merah
Setelah dua ronde berturut-turut, gw istirahat sejenak untuk membiarkan kedua roti tadi mengendap di dalam lambung. Tidak perlu lama untuk menjinakkan mereka di dalam perut, segera saja gw menghantam korban ketiga, roti isi kacang merah. Si vegetarian ini juga tidak bisa bertahan lama menghadang irisan pisau dan tusukan garpu. Dalam 1:26 dia berpindah dari atas piring ke dalam rongga perut gw.
Korban ketiga ini ternyata cukup menyesakkan kerongkongan sehingga perlu ada sedikit bantuan dari ice blended coffee with cookie untuk mendorongnya jauh ke dalam lambung. Walaupun efek dari kopi dan cookie ternyata bukan makin meringankan perut tapi justru tambah memadatkannya. Untungnya gw tidak berusaha merekam gambar yang menunjukkan kondisi perut gw pada saat itu. Cukup bayangkan sendiri dari tulisan ini.
Ice Blended Coffee with Cookie
Total kerusakan 39 ribu.
Ternyata bukan manusia aja yang bisa narsis. Buktinya pesanan gw berupa roti dan ice blended coffee ini ikut-ikutan bergaya di depan kamera. Ifa, ini bukti pengkhianatan selanjutnya dari gw.
Korban I dan II: Roti isi Beef Bacon dan Roti isi Ragout Ayam
Bukan cuma enak dilihat, ternyata mereka juga enak dimakan. Jadi setelah mata gw puas menikmati merekka di sesi pemotretan, tiba gilirannya perut gw yang berpuas-puas. Korban pertama adalah roti isi daging (gw ternyata gak cukup peduli untuk mengingat nama resmi roti ini apa) yang habis dalam waktu 1:43 saja. Pake tangan aja bisa cepat, apalagi ini gw diperlengkapi dengan pisau dan garpu. Di pojo piring, korban kedua sudah meringkuk ketakutan tetapi keperkasaan pisau dan garpu gw tidak bisa dilawannya. Habis dalam waktu sedikit lebih lama, 1:54.
Korban III: Roti isi Kacang Merah
Setelah dua ronde berturut-turut, gw istirahat sejenak untuk membiarkan kedua roti tadi mengendap di dalam lambung. Tidak perlu lama untuk menjinakkan mereka di dalam perut, segera saja gw menghantam korban ketiga, roti isi kacang merah. Si vegetarian ini juga tidak bisa bertahan lama menghadang irisan pisau dan tusukan garpu. Dalam 1:26 dia berpindah dari atas piring ke dalam rongga perut gw.
Korban ketiga ini ternyata cukup menyesakkan kerongkongan sehingga perlu ada sedikit bantuan dari ice blended coffee with cookie untuk mendorongnya jauh ke dalam lambung. Walaupun efek dari kopi dan cookie ternyata bukan makin meringankan perut tapi justru tambah memadatkannya. Untungnya gw tidak berusaha merekam gambar yang menunjukkan kondisi perut gw pada saat itu. Cukup bayangkan sendiri dari tulisan ini.
Ice Blended Coffee with Cookie
Comments
jadi kangen roti2 nya breadtalk (lho, gak nyambung ya :D )